KALIMAT PERINTAH
Kalimat suruh yang sebenarnya
Kalimat suruh yang sebenarnya
biasanya ditandai dengan pola intonasi suruh. kalimat perintah jenis ini dapat
dijabarkan hanya dengan sebuah verba intransitif. Namun, adapula yang
menggunakan struktur kalimat lengkap, menggunakan verba transitif disertai
objeknya. Sebagai pengukuh perintah, kalimat ini biasanya menggunakan partikel
-lah dan kata tolong, contoh:
a). Beristirahatlah!
b). Datanglah engkau ke rumahku!
c). Carilah buku baru itu ke
perpustakaan!
d). Pakailah baju yang bersih!
e). Tolong ambilkan minum saya!
Kalimat perintah persilahan
Kalimat persilahan ditandai kata
silahkan atau dipersilahkan yang terletak di awal kalimat. Subjek dapat
dihilangkan dapat pula tidak. Misalnya :
a). Silahkan Bapak duduk di sini!
b). Dipersilahkan Tuan mengambil buku
sendiri!
c). Silahkan datang ke rumahku!
d). Dipersilahkan berangkat dahulu!
Kalimat perintah ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang
mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari orang yang diajak bicara.
Selain ditandai pola intonasi suruh, kalimat ajakan juga ditandai dengan kata
kata ajakan, seperti mari, marilah, ayo, dan ayolah. Contoh :
a). Mari kita berangkat sekarang!
b). Marilah belajar ke perpustakaan
pusat!
c). Ayo kita bermain bola!
d). Ayolah duduk di depan!
Kalimat perintah larangan
Kalimat larangan ditandai dengan pola
intonasi suruh dan kata jangan. Partikel-lah dapat ditambahkan pada kata
tersebut untuk memperhalus larangan. Subjek dapat dihilangkan. Contoh :
a). Jangan engkau membaca buku ini!
b). Janganlah engkau berangkat
sendiri!
c). Jangan suka menyakiti hati orang!
A Perintah Biasa
Perintah biasa bervariasi, dari perintah yang
lunak sampai perintah yang sangat keras. Intonasi yang dipergunakan pun
bervariasi.
Contoh:
- Usir anjing itu!
- Usirlah anjing itu!
- Pergi!
- Pergilah dari sini!
- Masuk!
- Kerjakan soal – soal ini sebaik – baiknya!
B. Perintah Permintaan
Perintah permintaan adalah perintah yang halus.
Orang yang menyuruh bersikap merendah.
Contoh :
- Coba dengarkan baik-baik!
- Tolong bawa buku itu ke sini!
- Harap berdiri!
- Kalau boleh, bantulah anak itu!
- Kalau ada waktu, bacalah buku ini!
- Bolehkan saya duduk di sini!
- Saya minta dengan hormat, supaya anda pergi dari
sini!
C. Perintah mengizinkan
Perintah mengizinkan adalah perintah biasa yang
ditambahkan dengan pernyataan yang mengungkapkan pemberian izin.
Contoh :
- Ambilkan buku itu, seberapa kau suka!
- Makanlah, semampu anda!
D. Perintah Ajakan
Perintah ajakan biasanya didahului oleh kata –
kata ajakan seperti marilah, baiklah.
Contoh :
- Marilah kita berdoa lebih dulu!
- Baiklah kamu jalan duluan!
E. Perintah bersyarat
Perintah bersyarat adalah perintah yang mengandung
syarat untuk terpenuhi sesuatu hal
Contoh :
- Tanyakanlah kepadanya, tentu ia akan menerangkan
kepadamu !
- Bantulah dia, pasti pekerjaannya akan segera
selesai!
F. Perintah Sindiran
Perintah sindiran adalah perintah yang mengandung
ejekan karena yakin bahwa yang diperintah tidak mampu melaksanakan yang
diperintahkan
Contoh :
- Kerjakan sendiri, kalau kamu bisa!
- Dekatilah anjing itu, kalau kamu berani!
G. Perintah Larangan
Perintah larangan adalah perintah yang melarang
seseorang melakukan sesuatu hal. Bila larangan itu bersifat umum atau resmi
digunakan kata dilarang. Bila larangan itu bersifat khusus atau tidak resmi
digunakan kata jangan.
Contoh :
- Dilarang membuang sampah disini!
- Jangan merokok!
Kalimat Perintah (kelas XI)
Pengertian dan Ciri Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi
perintah kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai
untuk mendapatkan
tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya.
Ciri-ciri kalimat perintah adalah seperti berikut.
1. Menggunakan partikel –lah.
Contoh:
1. Pergilah dari sini!
2. Cepatlah kamu mandi!
3. Bantulah adikmu!
2. Berpola kalimat inversi (PS).
Contoh :
1. Ambilkan buku itu!
2. Santaplah makanan itu!
3. Menggunakan tanda seru (!) bila digunakan dalam
bahasa tulis.
Contoh:
1. Pergilah dari sini!
2. Ayo masuk!
3. Pulanglah!
4. Kalimat perintah jika dilisankan berintonasi
menaik di awal dan
berintonasi rendah di akhir.
B. Jenis-Jenis Kalimat Perintah
1. Kalimat Perintah Biasa
1. Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi
mobil!
2. Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang juga!
2. Kalimat Perintah Ajakan
Contoh:
1. Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam
negeri demi menyukseskan
program pemerintah.
2. Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan
kita menjadi sehat.
3. Kalimat Perintah Larangan
Contoh:
1. Jangan membuang sampah di sini.
2. Jangan dekati tempat itu.
4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan
Contoh:
1. Saya berharap Anda hadir di acara itu.
2. Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu.
5. Kalimat Perintah Permohonan
Contoh:
1.
Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta
ulang tahunku.
2. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah
jalan yang lurus
yang Engkau ridhoi.
6. Kalimat Perintah Pembiaran
Contoh:
1. Biarlah aku yang membawa barang itu.
2. Biarkan dia pergi sendiri.
7. Kalimat Perintah Sindiran
Contoh:
1. Maju kalau kamu berani.
2. Ambil saja kado yang kauberikan kalau kau tidak
malu
terhadapnya.
8. Kalimat Perintah yang Menuntut Proses atau
Langkah Kerja
Contoh:
1. Urutlah dari nomor kecil hingga nomor yang
besar.
2. Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.
9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita
Contoh:
1. Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus
kegiatan itu.
2. Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi
pembawa acara
pada malam reuni nanti.
Kalimat perintah beragam jenisnya mulai dari yang
kasar sampai yang
halus. Bahkan karena halusnya sering orang tidak
menyadari bahwa hal
tersebut berupa perintah.
Kalimat perintah dapat diperhalus dengan
menggunakan unsur-unsur
berikut.
1. Menggunakan kata-kata seperti mohon, tolong,
sudilah, harap, silakan,
hendaknya, sebaiknya.
Contoh:
1. Mohon kembalikan buku itu di meja saya.
2. Silakan masuk.
3. Tolong buatkan kopi untuk Ayah.
4. Hendaknya kamu pulang sekarang.
5. Harap datang tepat waktu
6. Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit.
7. Sudilah Anda membantu saya menyelesaikan tugas
ini.
Jenis-Jenis Kalimat Perintah
1. Kalimat Perintah Biasa
Contoh.
a.
Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
b.
Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang juga!
2. Kalimat Perintah Ajakan
Contoh:
·
Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam negeri demi menyukseskan
program pemerintah.
·
Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat.
3. Kalimat Perintah Larangan
Contoh:
a.
Jangan buang air disini.
b.
Jangan makan roti itu.
4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan
Contoh:
a. Saya
berharap kamu hadir pada acara ulang tahunku.
b. Saya
minta kerjakan tugasmu tepat waktu.
5. Kalimat Perintah Permohonan
Contoh:
a. Saya
mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku.
b. Kami
mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah jalan yang lurus yang Engkau ridhoi.
6. Kalimat Perintah Pembiaran
Contoh:
a.
Biarlah aku yang memikul masalah ini sendirian.
b. Biarkan
dia menangis seperti itu.
7. Kalimat Perintah Sindiran
Contoh:
a. Maju
kalau kamu berani.
b.
Ambil saja kado yang kau berikan kalau kau tidak malu terhadapnya.
8. Kalimat Perintah yang Menuntut Proses atau
Langkah Kerja
Contoh:
a.
Isilah denagn memberi tanda centang pada jawaban yang benar.
b.
Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.
9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita
Contoh:
a.
Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu.
b.
Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam
reuni nanti.
Kalimat perintah beragam jenisnya mulai dari yang
kasar sampai yang halus. Bahkan karena halusnya sering orang tidak menyadari
bahwa hal tersebut berupa perintah. Kalimat perintah dapat diperhalus dengan
menggunakan unsur-unsur berikut.
1. Menggunakan kata-kata seperti mohon, tolong,
sudikah, harap, silakan, hendaknya, sebaiknya
Contoh:
Ø Mohon
kembalikan buku itu di meja saya.
Ø Silakan
masuk
Ø Tolong
buatkan kopi untuk Ayah.
Ø Hendaknya
kamu pulang sekarang.
Ø Harap
datang tepat waktu
Ø
Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit
Ø Sudilah
Anda membantu saya menyelesaikan tugas ini.
2. Menggunakan partikel -lah
Contoh:
a.
Berangkatlah lebih halus daripada berangkat.
3. Pengubahan ke struktur tanya.
Contoh:
Apakah
tidak ada petugas piket yang menghapus papan tulis?
4. Pengubahan ke struktur berita.
Contoh:
Panitia
sangat gembira jika Bapak/Ibu berkenan
hadir pada acara perpisahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar